Infokreatif Digital Media
Beranda Berita Selain Takut Air dan Kesulitan Bernafas, Waspada Ini Sejumlah Gejala Rabies

Selain Takut Air dan Kesulitan Bernafas, Waspada Ini Sejumlah Gejala Rabies

Gejala rabies ganas ini membuat penderitanya menjadi takut air (dikenal hydrophobia) dan juga mengalami hiperaktif

Gejala Rabies—Sebuah video viral beredar di medsos, dimana dalam tayangan tersebut seorang anak kecil dikabarkan meninggal dunia setelah terkena gigitan anjing rabies.

Anak dalam video itu dikabarkan berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), berusia 5 tahun yang meninggal dunia pada Ahad (11 Juni 2023) setelah sempat dirawat intensif di RSUD So’e akibat penyakit rabies.

Apa itu penyakit rabies? Dan apa saja gejalanya? Berikut penjelasannya.

Gejala Rabies Bikin Takut Air?

Kasus rabies yang menjangkiti manusia kini dikabarkan kembali merebak. Salah satu gejala dari rabies selain kesulitan bernafas, yakni takut air. Kenapa bisa demikian?

Dikutip dari Medical Today, rabies adalah suatu infeksi virus yang menular akibat gigitan hewan terinfeksi rabies.

Rabies dispesifikasikan ke dalam dua jenis. Pertama, ensefalitis dikenal sebagai rabies ganas yang terjadi pada 80 persen kasus manusia.

Gejala rabies ganas ini membuat penderitanya menjadi takut air (dikenal hydrophobia) dan juga mengalami hiperaktif. Hydrophobia ini terjadi karena infeksi mengakibatkan terjadinya kejang hebat di tenggorokan ketika akan menelan.

Tak hanya itu, bahkan hanya memikirkan menelan air pun hingga menyebabkan kejang. Karena itu pengidapnya Nampak seperti takut air.

Kedua adalah rabies paralitik dengan gejala utamanya yakni terjadinya kelumpuhan.

Apa Itu Penyakit Rabies?

Rabies seperti dikutip dari Dinas Kesehatan Bali merupakan penyakit menular yang menyerang susunan saraf pusat manusia maupun pada hewan berdarah panas akibat virus rabies.

Virus rabies atau virus RNA ini masuk ke dalam tubuh melalui air liur dari gigitan atau selaput lendir akibat luka terbuka atau cakaran hewan yang sebelumnya telah terinfeksi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa, penyakit rabies ini seringkali ditularkan melalui anjing domestik. Selain anjing, kucing, kera, serigala, kelelawar, skunk, dan rakun juga bisa membawa dan menularkan virus rabies.

Jika telah masuk ke sistem saraf, virus rabies ini bisa mengakibatkan radang otak akut. Jika tidak secepatnya ditangani oleh medis, penderita rabies bisa mengalami koma bahkan hingga berujung kematian.

Ini Gejala-gejala Akibat Rabies

Gejala rabies yang dapat muncul bisa diidentifikasi menjadi beberapa tahap:

1. Masa Inkubasi

Masa inkubasi yakni periode sebelum gejala muncul. Masa ini pada umumnya muncul pada 2-3 bulan ataupun bervariasi dari mulai 1 pekan hingga 1 tahun lamanya.

Masa inkubasi ini tergantung pada lokasi di mana virus tersebut masuk ke dalam tubuh dan seberapa banyak jumlah partikel virusnya. Sederhananya, semakin dekat lokasi gigitan atau sumber luka ke otak, maka akan semakin cepat muncul efeknya.

Ketika gejala rabies ini muncul, akibatnya bisa berdampak fatal. Maka bagi siapa saja yang terpapar virus tersebut harus secepatnya meminta pertolongan medis meskipun tidak ada gejala yang muncul.

2. Tahap Prodome

Pada tahap Prodome ini, akan muncul gejala yang menyerang tubuh seperti flu. Gejala lainnya yang muncul seperti:

– Demam atau panas tinggi
– Pusing atau sakit kepala
– Merasa semas
– Batuk dan sakit tenggorokan
– Alami mual-mual dan muntah
– Merasakan ketidak nyamanan di bagian luka akibat gigitan

3. Masa Neurologis Akut

Periode neurologis ini mengakibatkan gejala:

– Kebingungan dan agresi
– Kelumpuhan Sebagian
– Otot leher mengalami kaku
– Otot mengalami kedutan
– Kejang-kejang
– Kesulitan bernapas
– Produksi air liur berlebihan
– Mulut berbusa
– Takut air atau Hydrophobia
– Mengalami halusinasi, mimpi buruk dan juga insomnia
– Mengalami Ereksi permanen pada pria
– Takut kepada cahaya

4. Gejala Terburuk Rabies: Koma dan Kematian

Seseorang yang terjangkit gelaja rabies bisa mengalami koma. Mayoritas penderita meninggal dalam rentang waktu 3 hari. Selama mengalami koma, meskipun diberi support dengan terapi suportif, bisa dikatakan hampir tidak ada pasien yang selamat dari rabies.

Tindakan Pertama untuk Menghindari Rabies

Jika kena gigitan atau cakaran dari hewan yang dikhawatirkan terjangkit rabies, maka segeralah cuci gigitan atau cakaran tersebut selama kyrang lebih 15 menit dengan sabun, povidone iodine, atau bahkan deterjen agar meminimalisir jumlah partikel virus.

Kemudian segera minta pertolongan medis, yakni dengan pemberian vaksin rabies. Vaksinasi rabies ini juga disebut sebagai profilaksis pasca paparan untuk menangkal gejala rabies.

Untuk diketahui, vaksin rabies tersebut mengandung virus rabies yang tidak aktif atau tidak berbahaya. Vaksin yang diberikan akan memicu munculnya respons kekebalan tubuh agar memproduksi antibodi yang dapat melindungi dari infeksi penyakit rabies.

Semoga kita semua terhindar dari penyakit dan gejala rabies. Semoga artikel ini bermanfaat untuk sobat Info Kreatif. Salam Kreatif. []

Komentar
Bagikan:

Iklan